Entah kenapa jemari ini bagai merintih. Merintih dalam lautan. Lautan yang tidak berpenghujung bukan??? Terhasillah...
Adakala...
Dia datang bawa khabar gumbira,
lantas ceria,
hilang duka,
walau hanya sementara.
Adakala...
Dia hadir bawa cerita penuh luka,
meratap hiba dalam rasa,
rataplah jiwa... rataplah!!!,
moga bisa menghentikan sebak di dada.
Adakala...
Dia tak kunjung tiba,
walau di balik purnama,
ku intai,
namun tiada,
sepi sendiri,
rindu menyapa dalam penantian.
Adakala...
Dia menjelma tanpa rupa tanpa suara,
sepi,
di hijab cahaya,
tampak kelam,
bagai hanya bayang semalam..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment