Total Pageviews

Ramai Yang Meminati: Anda bagaimana pula?

Pages

Kenalilah dunia ciptaan sahabat-sahabatku:

Salam segunung rindu untuk kekasih di hujung talian:

Kasih manusia sering bermusim, madah helahnya tiada bertepi;
Dengan harapan kubina impian,
kau sentuh runtuh tinggal kenangan.
Biarpun hatiku retak seribu,
kau tetap kukunci di dalam hatiku.

Love me but, leave me not,
Kiss me but, miss me not,
Hit me but, hate me not,
Remember me but, forget me not.

Teman!
Di taman ini aku menantimu bersama segunung rindu yang sarat. entahkan bila ketemu penawarnya. Aku kehilangan, yang tinggal hanyalah kerinduan.
Di sini, akumengukir syair di atas air, meniti buih mengejar pelangi. Beralaskan mimpi syahdu kelmarin, kini menjadi igauan siangku. rindu ini di manakah noktahnya? Cinta ini bilakah ajalnya?
Ketahuilah sesungguhnya secebis kasih membuat kita sayang. seucap janji membuat kita percaya. sekecil luka akan membuat kita kecewa. tetapi, sebuah persahabatan akan selamanya bermakna."
rinduku padamu tak bisa pudar, kasihku padamu belum tercemar.

Apakah yang anda cari?

Wednesday, February 17, 2010

Tinggallah Aku Sendiri.

Suara Hati Adalah Kata Yang Tertunda
Kehidupan selalunya diakumulasi oleh dua suara yang selalu berkelahi

dalam diri manusia. Yaitu Suara Hatinya dan Suara nafsunya. Hati yang

selalu didampingi dengan perasaan dan raut wajah. Nafsu yang selalu

didampingi dengan Akal dan Lidah. Namun selalunya suara hati itu

terkalahkan oleh nafsu yang tidak terfilter. Blog ini pun hadir sebagai

ungkapan dua hati ketika bersuara di dalam dada, namun tak sulit untuk

dikatakan dengan lidah dan acapkali dengan bait-bait syair.

Tinggalah Aku Sendiri
Tinggallah Aku Sendiri,

Di waktu kita bercinta,
Mawar itu harum dan menggoda,
Bagaikan dunia milik berdua,
Hidup terasa indah dan bahagia.

Takdirpun datang lantas menyapa,
Menguji setiap insan bernyawa,
Sepinya taman ini tanpa suara,
Tiada ruang untuk bercanda.

Ingin ku lenyapkan sisa umur,
Namun di kejernihan air,
Wajahmu masih terukir,
Ingatkan kembali kisah kasih penyair.

Oh tinggallah ku sendiri,

Semula tiada percaya,
Berubah sekejap mata,
Benarku, bagimu salah,
Mungkin alasan semata.

Takkan cinta di bagi dua,
Hadirnya sekilas rasa,
Lenyap tanpa sisa,
Tinggalah diriku dalam duka.

Mengapa kau rubah bayu?
Mengapa kau tak seperti dulu?
Kau lupa akan prinsip waktu?
Bahwa semua akan berlalu?

Bisikan bayu membawa dentingan,
Dongengan yang sama di ucap berulang,
Mengapa diri dijadikan sasaran?
Sekilas pandangan pelbagai andaian,
Sungguh janjian palsu tak terlawan,
Tinggallah ku sendirian.

No comments: