Total Pageviews

Ramai Yang Meminati: Anda bagaimana pula?

Pages

Kenalilah dunia ciptaan sahabat-sahabatku:

Salam segunung rindu untuk kekasih di hujung talian:

Kasih manusia sering bermusim, madah helahnya tiada bertepi;
Dengan harapan kubina impian,
kau sentuh runtuh tinggal kenangan.
Biarpun hatiku retak seribu,
kau tetap kukunci di dalam hatiku.

Love me but, leave me not,
Kiss me but, miss me not,
Hit me but, hate me not,
Remember me but, forget me not.

Teman!
Di taman ini aku menantimu bersama segunung rindu yang sarat. entahkan bila ketemu penawarnya. Aku kehilangan, yang tinggal hanyalah kerinduan.
Di sini, akumengukir syair di atas air, meniti buih mengejar pelangi. Beralaskan mimpi syahdu kelmarin, kini menjadi igauan siangku. rindu ini di manakah noktahnya? Cinta ini bilakah ajalnya?
Ketahuilah sesungguhnya secebis kasih membuat kita sayang. seucap janji membuat kita percaya. sekecil luka akan membuat kita kecewa. tetapi, sebuah persahabatan akan selamanya bermakna."
rinduku padamu tak bisa pudar, kasihku padamu belum tercemar.

Apakah yang anda cari?

Sunday, April 25, 2010

Cinta hadir dalam berbagai bentuk.

Assalammualaikum!
Terkadang, dalam kehidupan seharian, kita terlepas-pandang kepada mereka yang terlalu hampir dengan kita. Kita seolah-olah menafikan kehadiran mereka, dan berusaha mencipta alam lain untuk kehidupan kita. Hargailah mereka yang hampir denganmu. Mereka juga insan bernabsu dan berperasaan seperti kamu.

Aku mencintai suamiku kerana sifatnya yang semulajadi dan aku begitu menyukai perasaan
hangat yang muncul di hati ketika bersandar di bahunya yang bidang. Tiga tahun dalam
alam perkenalan, dan dua tahun dalam alam perkahwinan, harus aku akui bahawa aku
mulai rasa bosan dan lelah dengan kehidupan berumahtangga dengannya dan alasan-alasan
mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.
Aku seorang wanita yang berjiwa sentimental dan benar2 sensitif serta berperasaan
halus. Aku merindui saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkanbelaian.
Tetapi semua itu tidak lagi aku perolehi. Suamiku jauh berbeza dari apa yang aku
harapkan dulu. Rasa sensitifnya kurang. Dan ketidak mampuannya dalam menciptakan
suasana yang romantis dalam perkahwinan kami telah memusnahkan semua harapan tentang
kehidupan cinta yang ideal.
Suatu hari, aku beranikan diri untuk menyatakan keputusan untuk bercerai.
“Mengapa?”, dia bertanya dengan terkejut.
“Aku lelah, kamu tidak pernah memberikan cinta yang aku inginkan”
Dia terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, nampak seolah-olah
sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak. Kekecewaan aku semakin bertambah, seorang
lelaki yang tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang dapat aku harapkan
darinya? Dan akhirnya dia bertanya,
“Apa yang dapat aku lakukan untuk mengubah fikiranmu?”.
Aku menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan perlahan,
“Aku ada satu pertanyaan, jika kau dapat menemui jawapannya, aku akan mengubah fikiranku:Seandainya,
aku menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung dan kita berdua tahu
jika kau memanjat gunung itu, kau akan mati. Apakah kau akan melakukannya untukku?”
Dia termenung dan akhirnya berkata, “Aku akan memberikan jawapannya esok.”
Hatiku langsung gundah mendengar reaksinya. Keesokan paginya, suamiku tiada di rumah,
dan aku menemui selembar kertas dengan coretan tangannya di bawah sebuah gelas yang
berisi susu hangat yang bertulis…
“Sayang, aku tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi izinkan aku untuk menjelaskan
alasannya.”
Kalimat pertama ini menghancurkan hatiku. Aku lantas terus membacanya.
“Sayang, kau biasa menggunakan komputer dan selalu menghadapi masalah kerosakan program
di dalamnya dan akhirnya menangis di depan monitor, Aku harus memberikan jari-jariku
supaya dapat membantumu dan memperbaiki programnya.”
“Kau selalu lupa membawa kunci rumah ketika keluar rumah, dan aku harus memberikan
kakiku supaya dapat menendang pintu, dan membukakan pintu untukmu ketika pulang.”
“Kamu suka jalan2 ke luar kota tetapi selalu sesat di tempat-tempat baru kamu kunjungi,
Aku harus menunggu di rumah agar dapat memberikan mataku untuk mengarahkan jalan
untukmu.”
“Kamu selalu kelelahan pada waktu ‘teman baikmu’ datang setiap bulan, dan aku harus
memberikan tanganku untuk memicit kakimu yang kebas.”
“Kamu seorang yang suka diam di rumah, dan aku selalu khuatir kamu akan menjadi
aneh’. Dan aku harus membelikan sesuatu yang dapat menghiburkanmu di rumah atau meminjamkan
lidahku untuk menceritakan hal-hal lucu yang aku alami.”
“Kamu selalu menatap komputermu, membaca buku dan itu tidak baik untuk kesihatan
matamu, aku harus menjaga mataku agar ketika kita tua nanti, aku masih dapat menolong
memotong kukumu dan mencabuti ubanmu.”
“Tanganku akan memegang tanganmu, membimbingmu menyusuri pantai, menikmati matahari
pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna2 bunga yang bersinar dan indah seperti
cantiknya wajahmu”.
“Tetapi sayangku, aku tidak akan mengambil bunga itu untuk mati. Kerana, aku tidak
sanggup melihat air matamu mengalir menangisi kematianku.”
“Sayangku, aku tahu, di luar sana ada banyak orang yang mampu mencintaimu lebih dari
aku mencintaimu.”
“Untuk itu sayangku, jika semua yang telah kuberikan dengan tanganku, kakiku, mataku,
tidak cukup bagimu. Aku tidak dapat menahan dirimu mencari tangan,kaki, dan mata
lain yang dapat membahagiakanmu.”
Air mataku jatuh di atas tulisannya dan membuat tulisannya menjadi kabur, tetapi
aku tetap berusaha untuk membaca selanjutnya…
“Dan sekarang, sayangku, kamu telah selesai membaca jawapanku. Jika kau berpuas hati
dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkanku untuk tinggal di rumah ini, tolong
bukakan pintu rumah kita, aku sekarang sedang berdiri di luar pintu menunggu jawapanmu.”
“Jika kamu tidak puas, sayangku, biarkan aku masuk untuk mengambil barang-barangku,
dan aku tidak akan menyusahkan hidupmu. Percayalah, kebahagiaanku adalah apabila
kau bahagia.”.
Aku segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah
keliru sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaanku.
Oh, kini baru aku tahu, tidak ada orang lain yang pernah mencintaiku lebih dari dia
mencintaiku. Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah beransur-ansur hilang
dari hati kita kerana kita merasakan pasangan kita tidak dapat memberikan cinta dalam
bentuk yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam bentuk lain
yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Seringkali yang kita perlukan adalah
memahami bentuk cinta dari pasangan kita, dan bukan mengharapkan bentuk tertentu
kerana cinta tidak selalu harus berbentuk“bunga”. :)
Semoga dalam kita mencari erti cinta tidak akan menyesatkan kita dengan warna-warna
kehidupan di sekeliling kita kerana yang indah itu hanya pada kita dan menjadi milik
kita.

No comments: