Total Pageviews

Ramai Yang Meminati: Anda bagaimana pula?

Pages

Kenalilah dunia ciptaan sahabat-sahabatku:

Salam segunung rindu untuk kekasih di hujung talian:

Kasih manusia sering bermusim, madah helahnya tiada bertepi;
Dengan harapan kubina impian,
kau sentuh runtuh tinggal kenangan.
Biarpun hatiku retak seribu,
kau tetap kukunci di dalam hatiku.

Love me but, leave me not,
Kiss me but, miss me not,
Hit me but, hate me not,
Remember me but, forget me not.

Teman!
Di taman ini aku menantimu bersama segunung rindu yang sarat. entahkan bila ketemu penawarnya. Aku kehilangan, yang tinggal hanyalah kerinduan.
Di sini, akumengukir syair di atas air, meniti buih mengejar pelangi. Beralaskan mimpi syahdu kelmarin, kini menjadi igauan siangku. rindu ini di manakah noktahnya? Cinta ini bilakah ajalnya?
Ketahuilah sesungguhnya secebis kasih membuat kita sayang. seucap janji membuat kita percaya. sekecil luka akan membuat kita kecewa. tetapi, sebuah persahabatan akan selamanya bermakna."
rinduku padamu tak bisa pudar, kasihku padamu belum tercemar.

Apakah yang anda cari?

Tuesday, June 15, 2010

Rindu Ini di Manakah Noktahnya?

Sayangku,
Dalam kesepian malam, kutitipkan bingkisan dari segunung rindu untukmu. Malam ini, kesepiannya menggigit tangkai hatiku. Mengenangkan aku kesunyian di istana cyber yang kita bina.


Rindu Ini di Manakah Noktahnya?

Apabila rindu menyapa hati ini,
Lukisan mimpi kita masih mempesonakan,
ketika dingin menghantar suara hatiku padamu,
Yang melewati puncak akalmu memikir,
Yang membawa pesan ini untukmu,
kau seperti malam,
yang datang tiba-tiba,
ketika aku berjalan,
tanpa sesiapa bersama.

Ketika rasa takut ini datang,
siapa lagi yang bisa membangkitkan keberanian selain engkau?
ketika rasa putus asa ini datang,
siapa lagi yang akan menumbuhkan harapan selain engkau?
ketika angin timur tak menyejukkanku lagi,
ketika pepohonan yang rendang tak lagi memayungiku dari terik siang,
ketika seluruh hidup yang kurasakan adalah penderitaan,
cukupkah sampai di sini keinginan tak akan ada habisnya?
kepuasan tak akan ada hujungnya?
cukupkah sampai di sini pesta kemenangan merayakan kekalahan diri sendiri?

ketika kumenemukan cinta,
cinta itu mulai menanamkan sebuah harapan kehidupan untukku,
ketika ku terhayal untuk bersama denganmu kembali,
merindukan dirimu di sampingku,
walau engkau teramat jauh tak terkejar.
ternyata aku salah...,
betapa telah lama kau tinggalkan kerinduan di hatiku,
betapa sekian lama aku terikat dengan kesedihan ini,
saat aku tertidur,
cinta itu tetap membuat bayangmu berada di seluruh mimpi-mimpi,
Dan semuanya membuatku ingin bertanyaMu lagi tuhan,
kenapakah aku teramat menderita untuk rasa sakit ini?
Rindu ini di manakah noktahnya?
Cinta ini, bilakah ajalnya?

No comments: